Cengkeraman Kaki Burung Garuda
Kedua kaki Burung Garuda pada lambang Pancasila mencengkram pita putih yang bertuliskan "Bhinneka Tunggal Ika", slogan tersebut memiliki arti berbeda-beda tetapi tetap satu jua.
Perbedaan suku, budaya, ras dan agama dalam masyarakat Indonesia menjadi kekuatan tersendiri bagi bangsa.
Warna pokok dari Burung Garuda, adalah kuning emas. Warna kuning emas memiliki makna keagungan. Bangsa Indonesia senantiasa menjunjung tinggi martabat bangsa yang bersifat agung dan luhur.
Jumlah bulu yang berada pada Garuda Pancasila terkait dengan kelahiran Negara Kesatuan Republik Indonesia, di antaranya:
- 17 helai bulu pada sayap kanan dan kiri melambangkan tanggal kemerdekaan Indonesia, yaitu tanggal 117.- 45 helai bulu pada leher menunjukkan tahun kemerdekaan Indonesia.- 19 helai bulu pada pangkal ekor bermakna tahun kemerdekaan Indonesia. - 8 helai bulu pada ekor menunjukkan bulan kemerdekaan Indonesia.
Perisai memiliki makna sebagai lambang perjuangan dan perlindungan. Seperti yang kita tahu, perisai sering dibawa ke medan perang oleh para prajurit untuk melindungi diri dari serangan musuh. Garis melintang yang membagi perisai menjadi ruang atas dan bawah melambangkan garis Khatulistiwa yang memang membelah Kepulauan Indonesia. Perisai tersebut terbagi atas lima bagian, yang masing-masing melambangkan sila-sila dalam Pancasila.
Lahan akan tetap dirampas
Salah satu spanduk larangan aktivitas di areal PSN KIHI. Sumber: Laporan Kebohongan Hijau.
Yosran Efendi dari Perkumpulan Lingkar Hutan Lestari (PLHL), yang ikut mendampingi warga terdampak KIHI, mengatakan setidaknya ada sekitar 30 persil lahan warga Mangkupadi yang mengalami penggusuran, akibat proyek KIHI. Sebagian besar tidak dilakukan pembayaran ganti rugi, terutama lahan yang belum disertifikasi.
"Jadi tanah itu ada statusnya (legalitas). Sebagian dibayar nanti, dibayar kemudian. Tapi lahan mereka yang dianggap suratnya bukan sertifikat, enggak diganti rugi," kata Yosran, Rabu (11/9/2024).
Lahan-lahan itu, imbuh Yosran, sebenarnya bukan tanah kosong. Di atasnya terdapat berbagai tanam tumbuh, seperti tanaman sawit, merica, buah-buahan dan tanaman tahunan lainnya. Bahkan beberapa di antaranya sudah berdiri bangunan sarang walet dan rumah.
Menurut Yosran, selain dirampas, warga setempat juga dilarang beraktivitas di tanahnya lagi. Di beberapa titik lahan-lahan itu, pihak pengelola KIHI telah memasang plang atau spanduk bertuliskan kawasan proyek strategis nasional beserta larangan beraktivitas bagi warga.
Menurut Yosran, warga Mangkupadi sudah dalam kondisi sulit mempertahankan tanahnya. Yang bisa diperjuangkan saat ini adalah pembayaran ganti rugi atas lahan warga yang dirampas untuk proyek KIHI.
"Karena, apakah warga mau menerima ganti rugi atau tidak, lahan mereka akan tetap digusur," ujar Yosran.
Jumlah helai bulu Burung Garuda
- Pada sayap: 17 helai- Pada ekor: 8 helai- Bulu di bawah perisai: 19 helai- Bulu leher burung garuda: 45 helai
Perisai berbentuk jantung yang digantungkan dengan rantai emas pada leher burung garuda. Makna perisa tersebut adalah lambang perlindungan atas perjuangan bangsa.
Garis melintang di tengah perisai melambangkan khatulistiwa atau ekuator. Hal ini menunjukkan kepulauan Indonesia seperti ratna mutu manikam bertaburan di sekitar garis khatulistiwa.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Selama berada di tangan Heru Sedan dan Helmy Asalvo, Garuda bukan hanya dimanfaatkan menjadi “guru” bagi kenari-kenari koleksinya. Burung ini juga sering dilombakan, turun pada kelas campuran impor maupun campuran bebas, dan hampir selalu pulang membawa kemenangan.
Di tangan Om Helmy, misalnya, blacken Garuda pernah menjadi juara 1 Valentine Jogja, runner-up di Papburi Klaten, Anniversary TKKM Jogja, dan KMKR Kediri. “Bahkan ketika masih di tangan Om Heru, burung ini lebih sering menjadi juara pertama,” imbuh Om Helmy.
Berikut ini video blacken Garuda (kalau mau mengunduh videonya, silakan klik di sini)
Om Kicau lalu mengkonversi video tersebut dalam format mp3, yang dapat digunakan untuk mengisi kenari Anda di rumah. Audio pertama original, dengan durasi 30 detik. Audio kedua hasil editing Om Kicau, dengan durasi 5 menit, berupa pengulangan-pengulangan dan membersihkan beberapa suara sekitar:
Audio blacken Garuda (original)
Audio blacken Garuda (durasi 5 menit)
Untuk mengunduh, silakan klik di sini.
Menurut pengalaman Om Helmy, kenari isian yang sudah mampu menirukan lagu blacken Garuda secara fasih, biasanya tidak pernah glender lagi, atau tidak akan kembali ke lagu standarnya.
Bahkan, kenari yang sudah memiliki isian blacken ini bisa dijadikan guru bernyanyi bagi kenari-kenari yang masih bahan. Karena itu Om Helmy bersedia melepas Garuda kepada sahabatnya, Yanuar, yang sejak lama menginginkannya.
“Ya, Om Yanuar mulai senang lomba. Saya coba kasih jago yang baik biar bisa juara. Sebelumnya dia juga punya kenari Romeo, namun nampilnya masih kurang maksimal banget, sehingga belum masuk peringkat atas. Makanya, kali ini saya coba dengan blacken yang jelas-jelas gampang nampil, kendati tidak setiap lomba membuka kelas campuran impor atau campuran bebas,” tambah Om Helmy.
Om Yanuar berencana menurunkan gaco barunya ini dalam beberapa even besar seperti Paku Alam Cup di Jogja, 11 Mei mendatang, Presiden Cup III di Jakarta (22/6), dan Piala Raja 2014 di Jogja. (Waca)
Download Video & Audio Blacken Garuda
Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.
Ruangan pada Perisai
Pada lima ruangan perisai terdapat beberapa simbol dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia, yaitu:
- Simbol sila pertama Pancasila yaitu Nur-Cahaya berbentuk bintang bersudut lima yang artinya adalah lambang dasar ketuhanan Yang Maha Esa.
- Simbol sila kedua Pancasila yaitu rantai bermata bulat sebagai lambang pria dan rantai bermata persegi sebagai lambang wanita saling berkaitan mata rantai persatuan.
- Simbol sila ketiga Pancasila yaitu pohon beringin yang artinya adalah lambang persatuan Indonesia atau kebangsaan.
- Simbol sila keempat Pancasila yaitu kepala banteng, yang artinya adalah lambang tenaga rakyat dan dasar kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan.
- Simbol sila kelima Pancasila yaitu kapas dan padi (sandang dan pangan) yang artinya lambang tujuan kemakmuran bersama, yaitu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Nah, itulah arti lambang Garuda Pancasila beserta ciri-cirinya. Semoga informasi di atas dapat menambah wawasan detikers ya!
Gambar burung Garuda Pancasila dan artinya memiliki sejarah panjang sebelum ditetapkan sebagai lambang negara Indonesia. Dalam UUD 1945 pasal 36 ayat A, disebutkan bahwa lambang negara Indonesia adalah Garuda Pancasila dengan semboyan “Bhinneka Tunggal Ika”.
Desain awal lambang garuda pancasila dicetuskan pertama kali oleh Sultan Hamid II, menteri zonder porto folio pada masa pemerintahan Republik Indonesia Serikat (RIS). Tokoh-tokoh kemerdekaan lain, macam M. Yamin dan Ki Hajar Dewantara ikut terlibat dalam perumusan lambang negara Indonesia ini.
Akan tetapi, mengapa burung Garuda dijadikan lambang negara Indonesia
Berdasarkan catatan Museum Nasional Indonesia, lambang negara Indonesia banyak terinspirasi dari arca Garuda Wisnu yang ditemukan di Trawas, Jawa Timur.
Garuda merupakan kendaraan atau wahana Dewa Wisnu dalam agama Hindu. Garuda digambarkan bertubuh emas, berwajah putih, dan bersayap merah.
Paruh dan sayap Garuda digambarkan mirip elang, tetapi memiliki tubuh seperti manusia. Garuda berukuran besar hingga bisa menghalangi matahari.
Menurut Mohammad Yamin, dalam 6000 Tahun Sang Merah Putih (1951), simbol burung garuda sebagai kendaraan Dewa Wisnu mulai dikenal orang-orang Nusantara sejak abad kelima.
Kerajaan Hindu pada masa itu, Kerajaan Tarumanegara, diketahui memiliki raja bernama Purnawarman yang merupakan penganut Hindu aliran Wisnu. Hal tersebut menjadi bukti bahwa simbol garuda sudah dikenal orang Nusantara sejak masa itu.
Dalam mitologi Hindu, Garuda memiliki kisah dimana ia berhasil membebaskan ibunya dari cengkraman perbudakan.
Simbol Garuda kemudian menjadi simbol yang cukup populer. Simbol Garuda juga ditemukan dalam arca dan relief candi-candi Hindu masa lalu seperti candi Prambanan, Mendut, Sojiwan, Penataran, Belahan, Sukuh, dan Cetho.
Simbol Garuda juga diketahui dijadikan sebagai lambang beberapa kerajaan Hindu masa lalu. Kerajaan Airlangga di abad ke-11 Masehi, misalnya, menggunakan Garuda sebagai lambang kerajaannya. Lambang Garuda banyak ditemukan di bagian puncak prasasti-prasasti yang dibuat pemerintahan Airlangga.
Selain Kerajaan Airlangga, simbol Garuda juga dipakai oleh kerajaan Janggala, yaitu pada masa pemerintahan raja Mapanji Garasakan, Alanjung Ahyes, dan Samarotsaha.
Menjadi Lambang Negara Indonesia
Dinukil dari jurnal Proses Penetapan Garuda Pancasila Sebagai Lambang Negara Indonesia Tahun 1949-1951 (2014)
, pada 10 Januari 1950, pemerintah RIS membuat sebuah panitia teknis bernama Panitia Lambang Negara di bawah koordinator Menteri Zonder Porto Folio Sultan Hamid II (Pria berdarah campuran Arab-Indonesia)
Muhammad Yamin didaulat menjadi ketua Panitia Lambang Negara, sedangkan Ki Hajar Dewantara, M.A. Pellaupessy, Mohammad Natsir, dan R.M. Ng. Purbatjaraka menjadi anggotanya.
Panitia tersebut kemudian berhasil menghasilkan dua buah rancangan lambang negara, satu rancangan dari Sultan Hamid II dan satu lagi dari M. Yamin.
Usulan lambang negara yang dibuat oleh Sultan Hamid II berbentuk burung garuda mememegang perisai berlambangkan lima sila Pancasila. Wujud Garuda usulan Sultan Hamid ini menyerupai figur Garuda dalam agama Hindu.
Sedangkan Mohammad Yamin memberikan beberapa usulan lambang negara dengan tema matahari terbit. Usulan
M. Yamin ini kemudian tidak dipilih karena dirasa mirip dengan bendera Jepang masa itu. Usulan Sultan Hamid II ini kemudian yang dipilih pemerintah untuk menjadi lambang negara dengan beberapa perbaikan. Pada saat itulah ditambahkan semboyan “Bhinneka Tunggal Ika” pada lambang Garuda dan dilakukan penyesuaian bentuk Garuda hingga berbentuk seperti sekarang ini.
Kisah mitologi Garuda yang menyelamatkan ibunya dari perbudakan menjadi salah satu alasan mengapa garuda dijadikan sebagai lambang negara Indonesia, Indonesia dirasa memiliki kesamaan nasib dengan Garuda untuk membebaskan rakyatnya dari penjajahan dan penindasan.
Selain itu, Sultan Hamid II menjadikan Garuda sebagai inspirasi karena kebesaran dan kegagahan burung mitologi tersebut. Sultan Hamid II berharap Indonesia yang baru terbentuk itu dapat menjadi negara yang besar dan kuat sebagaimana burung Garuda.
Sumber: https://tirto.id/sejarah-burung-garuda-dan-alasan-sebagai-lambang-negara-indonesia-giKH
Posted on: 02/06/2022, by :
Liputan KIHI Kaltara lainnya:
Saat itu, kata Haling, pihak operator alat berat bersedia menghentikan kegiatannya dan menarik mundur alat berat secara sukarela dari lahannya. Tapi berselang beberapa jam kemudian, ia ditelpon oleh anggota kepolisian yang memintanya untuk datang ke kantor polisi, karena adanya laporan yang diterima polisi yang menyebut Haling menahan alat berat.
"Malam-malam saya datang ke kantor polisi. Saya kemudian mempertanyakan tuduhan itu. Saya tahu yang mana yang disebut menahan alat berat dan mana yang tidak. Makanya saya bertahan (dari tuduhan)," tutur Haling.
"Saya bilang, saya hanya meminta mereka (alat berat) berhenti bekerja. Karena lahan saya yang mereka kerjakan itu belum dibayar oleh PT KIPI (salah satu pengelola KIHI)," tutur Haling.
Sejak itu, imbuh Haling, ia mulai aktif menyuarakan haknya dan warga lain yang tanahnya dirampas untuk KIHI, termasuk berorasi di Kantor Desa Mangkupadi. Tapi sejak itu pula sampai sekarang tidak ada kabar tentang proses jual beli atau ganti rugi dari pihak pengelola KIHI. Sementara tanahnya sudah dirampas darinya.
"Ini bukan lagi dia membeli, tapi sudah merampas. Padahal hanya itu tanah yang tersisa," ucap Haling.
Bukan hanya Haling yang mengalami perampasan lahan untuk KIHI ini. Ada sekitar puluhan warga lain yang konon mengalami nasib yang sama. Salah satunya adalah Alex. Lahan milik ia dan beberapa kerabatnya, yang luasnya sekitar 16 hektare, juga dirampas untuk proyek KIHI.
Spanduk yang dipasang PT Kalimantan Industrial Park Indonesia (KIPI), salah satu pengelola KIHI. Foto: CELIOS.
Alex masih ingat betul bagaimana ia menegur kontraktor KIHI yang tiba-tiba saja meratakan tanahnya pada November 2021 lalu. Meski saat itu ia berhasil 'mengusir' alat berat pergi dari lahannya, tapi kejadian penggusuran lahan kembali terulang setengah bulan kemudian.
"Ada lagi alat berat yang bekerja. Saat kita tegur, mereka malah melawan. Mereka mengancam, kalau ada yang merintangi akan dipidanakan. Sejak itu saya tidak berani lagi menegur," kata Alex, Jumat (6/9/2024).
Menurut Alex, tanah-tanahnya itu ia miliki secara sah dengan bukti surat keterangan tanah bersegel gambar burung garuda yang diterbitkan pemerintah desa setempat. Alek mengaku mendapatkan tanah-tanah itu dengan cara membeli dari warga setempat, seharga sekitar Rp8 juta-Rp15 juta per hektare, pada 2010 sampai 2012.
Di tanahnya itu, Alex menanam berbagai tanaman yang menghasilkan, seperti sawit, mangga, dan tanaman lainnya. Namun sekarang lahannya yang agak berbukit itu sudah rata, sebab tanahnya dikeruk untuk jadi tanah timbunan. Proyek konstruksi KIHI pun dikerjakan di atasnya.
Alex tak mau menyerah begitu saja. Meski tak bisa lagi mempertahankan tanahnya, namun Alex berpikir, setidaknya ia bisa mendapatkan uang dari pihak pengelola KIHI sebagai ganti rugi tanahnya yang diambil itu.
Alex mengaku sudah menyuarakan kasus tanahnya ini ke berbagai pihak. Tahun lalu ia dan warga yang senasib dengannya mengadukan persoalan ini ke DPRD provinsi dan DPRD kabupaten. Tapi hingga kini tidak ada keputusan yang didapatkan dari wakil-wakil rakyat itu.
"Katanya per hektare diganti rugi Rp35 juta. Tapi sampai sekarang belum dibayarkan," kata Alex.
Kampung Baru terancam hilang
Peneliti Nugal Institute, Seny Ahmad, mengatakan saat ini pemukiman warga yang berada di Kampung Baru, Desa Mangkupadi, mengalami krisis dan terancam hilang. Sebab, kampung nelayan tersebut posisinya terjepit, berada di antara areal aktivitas pembangunan smelter-pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) dan pabrik petrokimia.
"Dari sisi lahan, mereka harus berhadapan dengan industri yang dibangun bukan untuk melayani masyarakat sekitar. Jadi tentu saja pilihannya bertahan atau digusur secara paksa," kata Seny Ahmad, peneliti Nugal Institute, Selasa (10/9/2024).
Selain dihimpit kegiatan industri dan kehilangan lahannya, warga di Kampung Baru juga terancam kehilangan sumber pendapatan lainnya dari laut. Sebab sejak beberapa tahun terakhir, hasil tangkapan ikan nelayan di sana menyusut drastis. Itu ditengarai disebabkan oleh padatnya aktivitas lalu kapal-tongkang/ponton pengangkut bahan material konstruksi KIHI, dan pengerukan pasir laut.
Meski terancam hilang atau digusur, warga yang tinggal di Kampung Baru tidak berpangku tangan. Rahmat, salah satu pemuda yang tinggal di kampung itu, mengaku tak ingin kampung tempat lahirnya itu digusur. Karena selain adanya keterikatan sejarah, ia dan banyak pemuda lainnya yang menolak penggusuran Kampung Baru beranggapan tak ingin di kemudian hari nanti malah menjadi orang asing dan pendatang di tanah lahirnya sendiri.
"Pemuda di sini menolak Kampung Baru digusur, walaupun banyak orang tua yang berpikiran untuk pindah. Kalau direlokasi, maka kalau kami ke sini lagi nanti, kami sudah tidak punya tempat menginap dan lain-lain. Saat ini saja warung-warung makan dan pertokoan yang ada di Kampung Baru itu bukan milik warga setempat. Itu milik warga pendatang," tutur Rahmad, Jumat (16/9/2024).
Yosran menambahkan, penggusuran dan perampasan lahan ini diperkirakan akan merembet ke desa-desa lain. Terutama Desa Tanah Kuning, yang juga sebagian arealnya masuk dalam KIHI. Apalagi beberapa hari belakangan ia mendapatkan informasi bahwa sudah ada alat berat yang masuk ke desa tersebut.
Tak hanya Tanah Kuning, menurut Yosran, desa-desa lain seperti Desa Sajau Pura dan Desa Sajau Hilir juga terancam mengalami letusan konflik agraria juga, gara-gara KIHI. Karena sejalan dengan operasi konstruksi di KIHI, pemerintah juga menerbitkan 3 izin usaha pertambangan (IUP) batu bara baru di Desa Sajau Pura, sementara Desa Sajau Hilir akan menjadi perlintasan jalan angkutan batu bara. Konsesi-konsesi tambang itu nantinya akan memasok batu bara untuk operasi PLTU yang sedang dibangun di KIHI.
Modus-modus perampasan lahan
Salah satu plang pemberitahuan lahan telah dibebaskan di KIHI, di Desa Mangkupadi. Foto: Laporan Kebohongan Hijau.
Dalam laporannya yang berjudul Kebohongan Hijau, Nugal Institute dan Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) Kalimantan Timur (Kaltim), menemukan beberapa modus perampasan lahan dan ruang hidup warga, demi memuluskan Proyek Stategis Nasional KIHI.
Salah satunya dengan melakukan penetapan harga kompensasi dan ganti rugi sepihak atas tanah berdasarkan posisi lokasinya, dan tanam tumbuh atau material bangunan di atasnya. Para peneliti tidak menemukan dasar hukum penentuan harga kompensasi, sehingga terkesan ditetapkan sepihak oleh pihak pengelola KIHI.
"Ini menghilangkan hak warga untuk menentukan sendiri nilai atas lahannya bahkan menghilangkan hak warga untuk menolak jual beli tersebut," demikian tertulis dalam laporan Kebohongan Hijau yang dirilis September 2023.
Modus selanjutnya adalah perubahan Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) secara signifikan. Pada 2020, NJOP di sekitar lokasi proyek KIHI masih sebesar Rp 56 ribu per meter persegi. Namun mendadak turun drastis menjadi Rp6 ribu per meter persegi pada 2022.
Kemudian, pengukuran rumah dan tanah warga dilakukan secara gerilya oleh pihak pengelola KIHI, dengan cara gedor dari rumah ke rumah. Warga juga dimintai tanda tangan, semacam berita acara, tetapi tanpa penjelasan utuh bahwa pengukuran tidak boleh dianggap otomatis sebagai persetujuan.
Modus lainnya, manipulasi melalui 'Pembengkakan Surat' berupa pembesaran ukuran dan luas tanah warga yang diklaim dibeli pihak pengelola KIHI. Menurut laporan ini, ditemukan adanya surat jual beli tanah untuk KIHI seluas 2 hektare, adapun lahan yang dijual warga sebenarnya hanya seluas 1,5 hektare. Walhasil lahan lain milik warga penjual itu ikut terjual tanpa sepengetahuan dan tanpa keinginannya.
Berikutnya, perampasan lahan dengan cara melakukan penggusuran tanpa izin pemberitahuan kepada pemilik lahan dan tanam tumbuh, diikuti dengan kekerasan dan kriminalisasi kepada warga. Salah seorang warga, bernama Aris, dikenai pidana pengancaman dengan senjata tajam dan ditahan tanpa bukti yang kuat oleh kepolisian, saat mempertanyakan dan mempertahankan lahannya yang tiba-tiba digusur pada Desember 2022 lalu.
Jalan Burung Garuda
Jalan Burung Garuda, 385, Kuala Lumpur, Wilayah Persekutuan Kuala Lumpur, MY
KETIK DI KOLOM BAWAH INI 👇🏿 SOLUSI MASALAH BURUNG YANG PINGIN ANDA CARI…
Salah satu rahasia kenari juara adalah materi lagu isiannya. Apabila seekor kenari memiliki isian yang berlagu juara, peluang menjadi juara menjadi lebih besar. Beberapa pengorbit kenara jawara, seperti Helmy Asalvo, mengisi memori beberapa kenarinya dengan lagu-lagu blacken, hasil crossing antara blackthroat dan kenari. Dia pernah memiliki blacken Garuda yang video dan audionya siap dibagikan untuk pengunjung setia omkicau.com.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Menurut Om Helmy, blacken Garuda memiliki kelebihan pada materi lagunya yang bersih, cengkok merdu, dan sangat gacor. Begitu digantung, burung langsung bunyi. Volumenya benar-benar keras. “Sulit mendapatkan blacken dengan volume dahsyat dan ganas seperti ini,” ujar Om Helmy.
Garuda semula milik Heru Sedan, kemudian berpindah tangan ke Om Helmy. Belakangan, burung ini dipinang Yanuar, sahabat dekatnya dari Wates, Kabupaten Kulonprogo, DIY.
Ciri-ciri Lambang Burung Garuda Pancasila
Melansir dari arsip berita detikEdu, berikut ciri-ciri lambang Garuda Pancasila.
- Seluruh burung garuda, bintang, kapas, padi, dan rantai: kuning emas- Ruangan perisai di tengah-tengah: kiri atas dan kanan bawah adalah merah, kanan atas dan kiri bawah adalah putih- Dasar bintang yang berbentuk perisai: hitam- Kepala banteng: hitam- Pohon beringin: hijau- Pita: putih- Huruf: hitam
Suka? Bagi-bagi ke teman ya. Terima kasih.
Pancasila dilambangkan dengan gambar burung garuda yang memiliki 5 perisai di bagian tubuhnya. Pada masing-masing perisai tersemat berbagai gambar, mulai dari banteng, padi dan kapas, rantai, pohon beringin, serta bintang. Apa arti dari lambang garuda Pancasila?
Seperti yang diketahui, Pancasila adalah landasan dan ideologi bagi bangsa Indonesia, bukan hanya sebatas identitas dan simbol saja. Namun juga mencerminkan makna dan nilai-nilai luhur di dalamnya.
Hal ini tercermin dari lambang Garuda Pancasila yang juga memiliki makna tersendiri. Apa arti dari lambang tersebut?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikutip dari laman resmi Direktorat Sekolah Dasar pada Senin (15/8/2022), berikut arti dari lambang Garuda Pancasila.