Langkah Mudah Membangun Jaringan Komputer (2021) karya Zaenal Arifin
Buku ini menjelaskan tentang cara mudah dalam membangun jaringan komputer. Dikemas dengan penyampaian yang mudah dipahami, buku ini sangat cocok untuk pemula yang ingin memulai berkarya di dunia informatika dan jaringan komputer.
IpV6 untuk Mendukung Operasi Jaringan dan domain Name System (DNS) (2019) karya Onno W. Purbo
Buku yang ditulis oleh Onno W. Purbo ini membahas pengetahuan praktis yang perlu dimiliki oleh siapa saja yang ingin mengoperasikan IPv6 dalam jaringan, server, router, dan lainnya. Pembaca hanya bermodalkan peralatan cukup dengan laptop LInux saja.
Materi dalam buku ini disajikan dan cocok untuk dipelajari oleh pelajar di sekolah, perguruan tinggi, maupun khalayak umum yang bergelut di bidang jaringan. Buku ini diharapkan bermanfaat membantu untuk mengembangkan jaringan IPv6 di Indonesia.
Bagaimana Cara Kerja IP Address?
Bagi Grameds yang belum tahu bagaimana cara kerja IP Address, berikut ini penjelasannya:
Komputer yang terhubung ke router jaringan biasanya tersedia oleh penyedia layanan internet (ISP). Lalu, router akan berkomunikasi dengan server tempat website disimpan untuk mengakses file yang perlu dikirim kembali ke komputer.
Perangkat seperti komputer dan router mempunyai IP Address bisa dikenali satu sama lain. Dengan alamat IP Address ini masing-masing perangkat dapat berkomunikasi, mengambil data, dan mengirimkannya.
Apa Fungsi IP Address?
Adanya IP address berfungsi agar setiap perangkat yang menggunakan koneksi internet bisa saling menghubungi satu sama lain. Namun, bukan itu saja. Sederetan angka di IP Address juga mempunyai fungsi lainnya, lho. Selain diumpamakan sebagai nomor telepon, IP address juga bisa kita umpamakan sebagai nama orang dan alamat rumah. Mengapa diumpamakan begini?
IP address adalah identitas untuk sebuah komputer dalam suatu jaringan internet. Oleh karena itu, pemilik sebuah website dapat mengetahui semua IP address yang mengakses situsnya sendiri. Selanjutnya, IP address berfungsi sebagai alamat pengiriman data ke perangkat yang kita gunakan. Ketika kita mengakses sebuah situs, sebenarnya ada proses pengunduhan (download data) data yang dikirim dari situs itu. Proses itu dimungkinkan berkat adanya IP address.
Saat kita mengunjungi sebuah website, perangkat yang kita gunakan perlu menemukan lokasi data website tersebut untuk kemudian mengambil datanya dan menyajikannya kepada kita atau siapa saja yang mengaksesnya. Saat kita membeli barang di marketplace, kita menuliskan alamat rumah lengkap beserta nomor telepon kita sendiri untuk menerima paket dari marketplace agar paket sampai dengan tepat? Nah! kira-kira seperti itulah kira-kira fungsi adanya IP Address. Mungkin tidak disadari, tapi perannya penting banget.
Jika kita ibaratkan, IP address merupakan nomor yang berfungsi untuk memastikan paket (data) dikirim ke rumah (perangkat) yang tepat. Dengan kata lain, fungsi IP address yaitu sebagai media komunikasi bagi suatu perangkat agar permintaan untuknya diarahkan ke tujuan yang tepat melalui jaringan.
Apa Perbedaan IP Dinamis dan IP Statis?
Penyedia layanan internet sebenarnya memberikan dua jenis IP address, yaitu dinamis dan statis. Berikut adalah penjelasan atas keduanya.
IP address dinamis merupakan jenis yang biasanya dimiliki oleh khalayak umum, termasuk kita ini. Alamat IP ini diberikan oleh penyedia layanan internet secara gratis, tetapi tidak bersifat abadi.
Mengapa tidak abadi? Dari ulasan di atas sudah dijelaskan bahwa saat ini jumlah IP address yang bisa digunakan kian menipis. Oleh karena itu, alamat IP digunakan dengan bergiliran. Penyedia layanan internet juga yang akan bertanggung jawab atas hal ini. IP address dinamis bisa berubah satu kali setiap minggu, bulan, atau bahkan tahun. Tetapi, restart perangkat atau router internet juga bisa menyebabkan pergantian ini.
Sementara itu, IP Address statis justru berkebalikan dengan jenis IP Address dinamis. IP address statis sudah “di-booking” oleh pihak yang menggunakannya.
Pengguna yang melakukan reservasi pada satu ataupun lebih dari alamat IP termasuk penyedia layanan web hosting, virtual private network (VPN), dan server file transfer protocol (FTP). Penyedia layanan itu membutuhkan IP address yang tak berubah karena layanan akan bergantung padanya. Kita harus membayar sejumlah biaya yang diberikan oleh penyedia layanan internet untuk mendapatkan IP address yang statis ini.
Jaringan Komputer dengan TCP/IP Edisi Revisi (2015) karya Winarno Sugeng
Buku ini membahas mulai dari konsep dasar jaringan komputer, standar, proses dan sejarah, konsep dasar protokol, pengalamatan IP, dan lain sebagainya yang berhubungan dengan IP Address. Buku yang cocok dibaca bagi Grameds yang ingin mengetahui lebih lanjut tentang IP Address.
Jaringan Komputer dengan TCP/IP Edisi Revisi (2015) karya Winarno Sugeng
Buku ini membahas mulai dari konsep dasar jaringan komputer, standar, proses dan sejarah, konsep dasar protokol, pengalamatan IP, dan lain sebagainya yang berhubungan dengan IP Address. Buku yang cocok dibaca bagi Grameds yang ingin mengetahui lebih lanjut tentang IP Address.
Jaringan Komputer dengan TCP/IP Edisi Revisi (2015) karya Winarno Sugeng
Buku ini membahas mulai dari konsep dasar jaringan komputer, standar, proses dan sejarah, konsep dasar protokol, pengalamatan IP, dan lain sebagainya yang berhubungan dengan IP Address. Buku yang cocok dibaca bagi Grameds yang ingin mengetahui lebih lanjut tentang IP Address.
Apa saja versi IP Address?
Sekarang ini sudah miliaran website yang tersedia di internet. Belum lagi, jumlah perangkat yang terhubung dengan internet pastinya lebih banyak dari itu. Oleh karena itu, saat ini ada dua versi IP address yang biasanya digunakan, dua itu adalah IPv4 dan IPv6.
Ini merupakan versi IP address yang sudah dipakai sejak internet mulai dimanfaatkan secara komersial. Versi IPv$ ini juga menjadi versi yang paling banyak digunakan. Bisa jadi, saat ini kita sedang memakainya.
IPv4 memiliki panjang angka 32 bit dan terdiri dari empat kumpulan angka yang dipisahkan dengan titik. Kumpulan angka ini masing-masing menjadi representasi desimal dari delapan digit (bit) angka biner.
Satu baris yang terdiri dari delapan angka biner itu juga disebut sebagai oktet. Setiap oktet bernilai maksimal 255. Oleh sebab itu, alamat IPv4 ini memiliki rentang dari 0.0.0.0 sampai 255.255.255.255. Dengan rentang itu, IPv4 bisa menampung hampir 4,3 miliar IP address.
Supaya kita bisa mengilustrasikan penjelasan di atas, di bawah ini merupakan beberapa contoh alamat IPv4:
Saat ini, versi IPv6 address belum digunakan meluas, tetapi IPv6 diciptakan disebabkan kapasitas IPv4 yang makin menipis. IPv6 mempunyai panjang angka 128 bit dan terdiri dari delapan kumpulan angka dan huruf yang dipisahkan dengan titik dua. Masing-masing kumpulan angka dan huruf itu adalah representasi desimal dari 16 angka biner.
Oleh karena banyaknya kemungkinan kombinasi angka dan huruf yang ada, IPv6 dapat menampung 340.282.366.920.938.463.463.374.607.431.768.211.456 alamat. Dengan jumlah yang banyak itu, dunia internet tidak akan kekurangan IP address untuk waktu yang cukup lama. Salah satu contoh alamat IPv6 yaitu 2001:cdba::3257:9652.
Pengertian IP Address
IP Address merupakan serangkaian angka yang menjadi identitas perangkat dan terhubung ke internet atau infrastruktur jaringan lainnya. Apa fungsinya? Fungsinya bisa diumpamakan sebagai nomor rumah pada alamat, yakni memastikan agar data dikirimkan ke perangkat yang tepat. Untuk panjangnya rangkaian angka dimulai dari 0.0.0.0 hingga 255.255.255.255.
Unsplash.com/John Schnobrich
Protokol Internet, dalam bahasa Indonesia merupakan semacam alat untuk mengidentifikasi segala perangkat yang terhubung ke jaringan, baik jaringan internet pada umumnya maupun lokal.
Perlu kita ketahui bersama, saat kita menggunakan perangkat seperti: laptop, PC, ponsel, atau bahkan printer. Sebenarnya, di semua perangkat itu memiliki IP address-nya masing-masing, lho.
Perkembangan teknologi yang semakin pesat memunculkan berbagai inovasi-inovasi yang mempermudah kehidupan manusia. Saat ini kebanyakan atau bahkan hampir semua orang telah beralih ke media sosial sebagai media untuk berkomunikasi yang efisien dan efektif. Meskipun begitu, setidaknya setiap orang masih mempunyai dan menggunakan nomor telepon agar bisa terhubung antar sesama dan bisa terhubung ke aplikasi lainnya,.
Mari kita analogikan bersama jika penjelasan di atas masih belum jelas. Kita bayangkan saja diri kita dan orang lain merupakan perangkat komputer dan IP address merupakan nomor telepon masing-masing. Singkatnya, IP address merupakan sebaris angka yang dimiliki setiap perangkat seperti: komputer, gawai, smartphone, dan lain sebagainya yang terhubung melalui internet. Angka-angka di setiap perangkat dan digunakan untuk menghubungi satu sama lain tentunya berbeda-beda.
Kemudian, bagaimana seseorang bisa mengakses situs di internet dengan nomor-nomor yang berbeda-beda itu? Semua situs yang diakses adalah kumpulan file dan data yang dijalankan pada server hosting yang disimpan, dalam hal ini adalah perangkat komputer.
Oleh sebab itu, masing-masing website memiliki IP addressnya masing-masing, misalnya Google menggunakan nomor 74.125.224.72 sebagai IP Address. Tetapi, ada kemungkinan bahwa alamat IP situs seseorang akan sama dengan yang dimiliki webmaster lainnya.