Darah Tinggi Rasanya Gimana

Darah Tinggi Rasanya Gimana

Tips ke Kereta Misteri Dufan

Anw, setelah akhirnya bisa merasakan serunya naik kereta misteri, aku punya beberapa tips untuk kalian yang mau juga merasakan keseruannya nih.

Nah, buat kalian yang mau ngerasain juga gimana serunya kereta misteri ini, bisa aja langsung beli tiket Dufan deh yaa, hehehe.

Bisa kalian beli di Traveloka lho tiketnya, biasanya sih dapet potongan harga lagi kalau melalui Traveloka.

Kayanya lebih hemat sih beli yang annual pass (atau 6 month pass) gitu lho. Soalnya namanya juga “annual” kan, jadi tiketnya gak hanya berlaku untuk 1x kedatangan saja, melainkan setahun penuh (kalau yang 6 months ya untuk 6 bulan).

Kalau ke Dufan tuh emang udah pasti gak bakal cukup seharian sih, mesti bolak balik untuk bisa menikmati semua wahananya. Makanya annual pass ini best deal banget menurut aku.

Psst, bisa juga tambahin diskon dengan masukin kode XPWITHISTIANA nih, hehehe. Selamat seru-seruan naik kereta misteri di Dufan yaa! 😉

Ada beberapa penelitian yang telah membuktikan bahwa kafein dalam kopi dapat menyebabkan lonjakan tekanan darah sesaat setelah meminumnya.

Kafein sendiri diyakini dapat merangsang kelenjar adrenal untuk melepaskan adrenalin lebih banyak. Hal ini bisa meningkatkan tekanan darah.

Selain itu, kafein juga membuat diameter pembuluh darah mengecil sehingga turut berkontribusi terhadap naiknya tekanan darah.

Orang yang teratur mengonsumsi minuman yang mengandung kafein terbukti memiliki tekanan darah lebih tinggi, dibandingkan dengan orang yang tidak minum minuman berkafein sama sekali.

Artikel lainnya: Lakukan Hal Ini untuk Mencegah Tekanan Darah Tinggi

Namun, pada penemuan selanjutnya didapat bahwa kafein tidak memberikan efek jangka panjang terhadap tekanan darah pada orang yang minum minuman berkafein secara rutin.

Hal ini diduga karena lama-kelamaan tubuh mereka bisa beradaptasi pada kafein. Jadi, bisa dibilang kondisi tersebut menunjukkan bahwa efek peningkatan tekanan darah karena kafein hanya terjadi sementara.

Ada juga penelitian lain yang dilakukan untuk mengetahui efek dari konsumsi kopi terhadap penggunaan obat antihipertensi. Peneliti menggunakan obat antihipertensi golongan calcium blocker.

Hasilnya, kelompok yang minum kopi disertai konsumsi obat antihipertensi mengalami tekanan darah yang lebih tinggi dibandingkan kelompok yang hanya mengonsumsi obat antihipertensi.

Dari sini, diketahui bahwa kopi dapat menghambat kerja dari obat hipertensi tersebut.

Hingga kini, memang belum ada penelitian yang lebih jelas mengenai seberapa jauh efek kafein pada peningkatan tekanan darah. Lalu, bagaimana jika penderita darah tinggi ingin minum kopi? Bolehkah?

Artikel lainnya: Hipertensi Sebabkan Darah Kental, Benarkah?

Minum Apa Biar Gula Darah Normal?

Minuman terbaik untuk membuat dan menjaga kadar gula darah normal adalah air putih. Mencukupi kebutuhan air putih sehari-hari dapat membantu tubuh mengatur kadar gula darah dan mencegah dehidrasi. Selain itu, Anda juga diperbolehkan meminum teh hijau, teh herbal, kopi, dan susu rendah lemak. Namun, pastikan untuk tidak menambahkan gula maupun perasa apa pun.

Tekanan Darah Tinggi, Gara-Gara Kopi?

Ulfah S. Sudarto, S.Gz - RS Jiwa dr.H.Marzoeki Mahdi Bogor

Kopi merupakan salah satu minuman yang disukai semua kalangan, ada beberapa anggapan bahwa kopi adalah minuman yang harus dinikmati setiap hari. Namun disisi lain kopi sering dikaitkan dengan faktor-faktor risiko seperti penyakit jantung koroner, meningkatkan tekanan darah dan kadar kolesterol darah, hal ini dikarenakan kopi mempunyai kandungan polifenol, kalium dan kafein. Kafein bisa juga disebut penyebab berbagai penyakit khususnya hipertensi. Lingkungan merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi seseorang memiliki kebiasaan mengkonsumsi kopi, saat ada orang lain yang sedang mengkonsumsi kopi maka secara tidak langsung kitapun akan ikut mengkonsumsi. Hill Ansley, 2018 mengatakan konsumsi kopi secara teratur tidak terkait dengan dampak pada tekanan darah hal ini disebabkan oleh toleransi kafein yang berkembang ketika seseorang terbiasa meminum kopi. Peningkatan tekanan darah dapat terjadi setelah minum secangkir kopi terutama jika jarang meminumnya. Dengan demikian bahwa jika seseorang terbiasa mengkonsumsi kopi seiring berjalannya waktu tubuh menjadi toleran terhadap efek stimulan kafein dalam kopi sehingga tidak menimbulkan peningkatan tekanan darah.

Kopi memiliki banyak manfaat untuk tubuh kita. Di antara manfaat tersebut salah satunya adalah sebagai antioksidan, kandungan antioksidan pada kopi  lebih  banyak  dibandingkan teh  dan  coklat.  Selain itu, kopi dapat merangsang kinerja  otak kita  dan sel  kanker (Farida, 2013).  Bagi  penikmat  kopi, kafein dapat  membuat  tubuh  menjadi  lebih  segar  dan  hangat. Kopi tidak memiliki nilai nutrisi yang nyata bagi tubuh, kecuali jika ditambahkan krim atau susu ke dalamnya. Keuntungan tersebut digunakan agar berbagai aktivitas dapat terlaksana secara optimal, variasi jenis minuman, dan mencegah kanker prostat. Kafein pun secara rutin diberikan kepada bayi yang premature, hal ini dilakukan guna menekan gangguan  pernapasan (apnea). Kafein dapat  meningkatkan  daya  kerja  aspirin  dan  obat-obatan  penghilang  rasa  sakit  lainnya. Kandungan kopi yang memiliki citarasa dan aroma yang khas, memiliki fungsi lain yaitu dapat  menstimulasi  sistem  saraf,  sehingga  akan memperbaiki mood dan dapat meningkatkan konsentrasi. Namun selain memiliki kelebihan, kopi juga memiliki kekurangan yaitu mengandung kafein dan asam organik yang  tinggi.  Kandungan kafein  pada biji kopi tidaklah sama  tergantung pada jenis kopinya dan kondisi wilayah geografis. Kandungan kafein dan asam yang berlebih dapat berdampak negatif bagi kesehatan. Pada seseorang yang memiliki lambung yang sensitif, kopi  bisa  menyebabkan  sakit  perut.

Tekanan darah merupakan keadaan tekanan yang timbulkan pada dinding arteri di dalam tubuh. Hipertensi merupakan awal dari timbulnya penyakit seperti serangan jantung, gagal ginjal, dan stroke. Hipertensi berarti tekanan darah di dalam pembuluh darah menjadi tinggi (Yekti dan Ari, 2011). Tekanan darah tinggi atau biasa disebut Hipertensi merupakan peningkatan abnormal tekanan darah dalam pembuluh darah arteri secara terus-menerus lebih dari satu periode. Hipertensi juga diartikan kondisi tekanan darah sitolik ?140 mmHg dan atau tekanan darah diastolic ?90 mmHg yang terjadi pada individu pada tiga kejadian terpisah (Udjianti, 2011). Tekanan darah tinggi atau hipertensi mengalami peningkatan ditengah masyarakat di setiap tahunnya. Adapun faktor-faktor yang menyebabkan hipertensi, seperti etnis, penggunaan kontrasepsi hormonal, merokok, Napza (Narkotika, psikotropika, dan zat adiktif), alkohol, dan kafein, perubahan gaya hidup, penyakit chronic degenerative, dan seiring bertambahnya usia (Udjianti, 2011). Untuk risiko tekanan darah sendiri laki-laki dan perempuan sama-sama memiliki kemungkinan berisiko mengalami hipertensi dibandingkan perempuan saat usia 65 tahun perempuan lebih risiko mengalami hipertensi (Susilowati, Wahyuni, 2018). World Health Organization (WHO) memaparkan bahwa sejumlah 1,13 miliar orang di dunia mengalami hipertensi. Artinya 1 dar 3 orang di dunia terdiagnosis menderita hipertensi, hanya 36,8% diantaranya yang minum obat. Jumlah penderita hipertensi di dunia terus meningkat setiap tahunnya, diperkirakan pada 2025 akan ada 1,5 miliar orang yang terkena hipertensi. Diperkirakan juga setiap tahun ada 9,4 juta orang meninggal akibat hipertensi dan komplikasi (Kemenkes, 2018).

Pengaruh kopi terhadap terjadinya tekanan darah tinggi masih kontroversial. Kopi memengaruhi tekanan darah karena mengandung polifenol, potasium, dan kafein (Palmer, 2007).

Hipertensi dapat disebabkan karena mengkonsumsi makanan yang mengandung banyak lemak. Karena makanan tersebut banyak disukai orang, tak heran jika hipertensi diidap kebanyakan orang. Alkohol, merokok, dan minum kopi dapat mempengaruhi konstriksi pembuluh darah sehingga mengakibatkan tekanan darah meningkat (James, 2018). Makanan siap saji dan bahan makanan lainnya yang dapat memicu tingginya tekanan darah. Kopi merupakan bahan minuman yang banyak mengandung kafein. Adapun manfaat kandungan kafein di dalam kopi diantaranya adalah menurunkan berat badan, meningkatkan performa olahraga, mencegah penurunan fungsi otak, sebagai antioksidan yang baik, dan efektif menghilangkan stres. Ada juga efek negatif dari kafein adalah seperti berbahaya bagi janin dan bayi, mengurangi tingkat kesuburan, gelisah, insomnia, dan gangguan kardiovaskuler termasuk meningkatkan tekanan darah (Dokter Sehat, 2018). Kafein dapat menstimulasi jantung untuk bekerja lebih cepat sehingga mengalirkan lebih banyak cairan setiap detiknya. Kebiasaan mengkonsumsi kopi akan berdampak dalam peningkatan tekanan darah seperti dalam penelitian Difran & Yadis (2018). Hal ini menunjukkan bahwa ketidakstabilan tekanan darah tidak disebabkan oleh faktor kebiasaan minum kopi saja.

Difran, Yanis, (2018). Hubungan kebiasaan mengkonsumsi kopi dengan tekanan darah pada dewasa muda. Jurnal Kesehatan Vokasional: Surabaya.

Hill Ansley, (2018). How Does Coffee Affect Your Blood Pressure?: Health Line; https://www.mayoclinic.org/ Diakses: 26 Januari 2019

Yekti dan Ari, (2011). Cara Jitu Mengatasi Hipertensi. Yogyakarta: Andi

A. Farida, E. R. R, dan A. C. Kumoro, “Penurunan Kadar Kafein dan Asam Total Pada Biji Kopi Robusta Menggunakan Teknologi Fermentasi Anaerob Fakultatif Ddengan Mikroba Nopkor MZ-15,” J. Teknol. Kim. DAN Ind., vol. 2, no. 2, hlm. 70–75, 2013.

S. Widyotomo, “Kafein?: Senyawa Penting Pada Biji Kopi,” vol. 23, no. 1, hlm. 7.

Diabetes merupakan kondisi di mana jumlah gula darah terlampau tinggi. Penyakit diabetes terjadi ketika pankreas tidak bisa memproduksi insulin sesuai kebutuhan tubuh atau tubuh tidak dapat menggunakan hormon insulin yang diproduksi dengan maksimal. Akibatnya, glukosa tidak bisa diolah dan diserap dengan baik oleh sel-sel tubuh, sehingga akan terjadi peningkatan kadar gula dalam darah.

Penyakit ini bisa menimbulkan berbagai gangguan pada organ tubuh, bahkan mengancam nyawa penderitanya.

Makanan Apa Yang Bisa Menurunkan Gula Darah Dengan Cepat?

Makanan yang memiliki indeks glikemik rendah, seperti gandum utuh, sayuran hijau, dan kacang-kacangan dapat membantu menurunkan kadar gula dalam darah secara efektif. Anda juga disarankan mengonsumsi makanan penurun gula darah lainnya, seperti daging rendah lemak, telur, biji-bijian utuh, dan yogurt. Namun, tidak ada makanan yang dapat menurunkan gula darah secara cepat atau instan.

Menunggu di Ruangan Berhantu

Setelah melewati antrian yang cukup panjang di luar, aku dan anak-anak akhirnya masuk. Namun, sudah tentu bisa dipastikan donk.

Masuk ke dalam sini belum lah langsung naik kereta misterinya, melainkan kami harus mengantri lagi di area yang ceritanya adalah ruangan berhantu.

Sebetulnya di sini mah gak ada hantunya sama sekali ya, hanya saja ruangannya memang dihias sedemikian rupa sehingga tercipta suasana yang cukup menyeramkan.

Banyak lukisan dan juga pajangan menyeramkan yang menghiasi rumah tersebut untuk menambah kesan horor.

Jadi, sambil mengantri sekitar 30-45 menitan lagi di ruangan ini, ya kita kuat-kuatin diri aja berada di ruangan yang agak seram seperti itu.

Oiya, ruangannya itu memanjang dan berakhir pada bagian lantai 2 dan langsung ke wahana keretanya. Memanjang karena ruangannya menanjak landai, jadi di bagian ini, kita akan antri sambil naik ke atas.

Daftar Makanan untuk Gula Darah Tinggi yang Perlu Dikonsumsi

Diabetes bukanlah penyakit yang bisa disembuhkan secara permanen. Pengobatan hanya bertujuan untuk mengontrol kadar gula darah tetap stabil sehingga tidak menimbulkan komplikasi.

Selain rutin minum obat sesuai dosis yang dianjurkan oleh dokter, untuk mengontrol kadar gula darah tetap normal, Anda dianjurkan mengonsumsi makanan sehat setiap hari. Berikut adalah beragam makanan untuk gula darah tinggi yang bisa dikonsumsi:

Buah alpukat mengandung lemak sehat dan serat yang akan membuat perut Anda kenyang lebih lama. Selain itu, buah ini juga rendah gula sehingga aman dikonsumsi oleh penderita diabetes.

Buah yang sering dijadikan lalapan ini mengandung karbohidrat, gula, dan indeks glikemik yang rendah. Mengonsumsi mentimun tidak akan menyebabkan gula darah naik secara drastis sehingga Anda boleh mengonsumsi buah ini setiap hari.

Baca juga: Pilihan Makanan untuk Penderita Diabetes yang Aman dan Sehat

Bayam merupakan sayuran tinggi asam folat dan zat besi yang bisa mencegah penyakit anemia. Selain itu, sayuran ini juga tinggi serat tetapi rendah kalori dan rendah gula sehingga cocok dikonsumsi oleh penderita diabetes.

Oatmeal merupakan salah satu pilihan makanan tinggi serat yang tidak hanya baik untuk saluran pencernaan, tetapi juga baik untuk mengontrol kadar gula darah pada penderita diabetes. Salah satu sumber karbohidrat kompleks ini juga dapat dikonsumsi oleh penderita diabetes karena dapat memberikan rasa kenyang lebih lama.

Makanan untuk gula darah tinggi selanjutnya adalah buah apel. Kandungan serat di dalam buah apel tidak hanya membuat perut kenyang tetapi juga dapat memperlambat proses pencernaan dan penyerapan karbohidrat sehingga mengonsumsi buah ini tidak akan meningkatkan kadar gula darah.

Cocok untuk Anak-anak?

Lalu, apakah kereta misteri Dufan ini cocok untuk dinaiki anak-anak?

Untuk amannya sih, anak di atas 10 tahun saja yang sudah bisa menaiki wahana ini. Karena wahana kereta misteri memang memiliki batas ketinggian minimum, yaitu di 125 cm.

Terlebih lagi, di dalam kan memang sangat gelap, jadi kayanya anak yang lebih kecil akan lebih takut dan malah cranky bisa-bisa ya, huhu.

Susu rendah lemak

Susu rendah lemak juga bisa dikonsumsi untuk menurunkan gula darah tinggi. Namun, hindari konsumsi susu full cream maupun yang telah ditambahkan gula atau perasa.

Itulah beragam makanan untuk gula darah tinggi yang bisa Anda konsumsi sehari-hari. Meski aman untuk dikonsumsi oleh penderita diabetes, pastikan Anda mengonsumsi makanan tersebut dalam batas yang wajar dan tidak berlebihan. Hindari pula makanan dengan indeks glikemik tinggi yang bisa menyebabkan gula darah naik drastis, seperti es krim, permen, gorengan, makanan cepat saji, dan keripik.

Untuk menjaga kadar gula darah agar tetap terkontrol dengan baik, pastikan Anda rutin mengonsumsi obat sesuai resep dokter dan lakukan pengecekan gula secara rutin ke dokter spesialis penyakit dalam di RS Pondok Indah cabang terdekat.

Baca juga: Apakah Diabetes Bisa Sembuh? Ketahui Kemungkinan Sembuhnya

Bolehkah Penderita Hipertensi Tetap Minum Kopi?

Selasa, 16 April 2024 15:02 WIB

Dada ayam tanpa lemak

Dada ayam tanpa lemak merupakan sumber protein yang baik untuk daya tahan tubuh dan kesehatan tulang. Selain itu, mengonsumsi sumber protein seperti dada ayam tanpa lemak sebelum mengonsumsi karbohidrat bisa membantu mengurangi lonjakan gula darah setelah makan.

Selain memiliki rasa yang enak dan segar, buah jeruk juga mengandung serat, vitamin C, antioksidan, dan sejumlah mineral. Makan 1-2 buah jeruk dipercaya bisa membantu menurunkan kadar gula darah. Selain itu, antioksidan dan vitamin C di dalam buah berwarna oranye ini baik untuk imunitas tubuh.

Baca juga: Awas, Kebiasaan Ngemil Berlebihan, Berbahaya untuk Tubuh!

Ikan, terutama yang kaya akan omega-3, seperti ikan salmon, merupakan makanan penurun gula darah tinggi yang efekif. Daging ikan salmon mengandung asam lemak omega-3 yang bisa membantu mengurangi risiko terjadinya penyakit jantung, peradangan di dalam tubuh, serta mengontrol kadar gula darah dengan cara meningkatkan sensitivitas insulin.

Untuk memperoleh manfaat ini, pastikan Anda mengolah ikan dengan cara dikukus, dibakar, atau ditumis dan hindari mengolah ikan dengan cara digoreng.

Buah pisang juga termasuk ke dalam makanan untuk gula darah tinggi. Pisang mengandung magnesium yang memiliki peranan penting dalam mengatur kadar gula darah agar tetap normal. Selain itu, buah ini juga tinggi serat. Mengonsumsi sumber serat yang banyak sangat baik untuk penderita diabetes.

Stroberi termasuk buah tinggi vitamin C dan serat, tetapi rendah kalori, menjadikannya salah satu pilihan buah-buahan yang aman dikonsumsi oleh mereka yang mengalami penyakit diabetes.

Baca juga: Kentang atau Nasi Putih, Mana Karbohidrat yang Lebih Baik untuk Diabetes?

Selain cocok menjadi kudapan, kacang tanah juga dapat membantu menurunkan gula darah tinggi. Sebab kacang tanah kaya akan serat dan mineral yang baik untuk mengontrol kadar gula darah. Namun, hindari mengolah kacang dengan cara digoreng karena minyak berlebih justru kurang baik untuk kesehatan.

Salah satu jenis kacang-kacangan ini sering kali masuk ke dalam pilihan camilan untuk penderita diabetes dan mereka yang memiliki kadar gula darah tinggi. Hal ini disebabkan kacang badam atau almond kaya serat dan memiliki indeks glikemik rendah, sehingga dapat membuat proses pengolahan glukosa lebih lama, dan menjaga kadar gula darah tetap stabil.

Selain kacang almond, pilihan kacang-kacangan lain yang bisa membantu menurunkan gula darah adalah kacang mete. Dengan indek glikemik rendah dan kandungan seratnya yang tinggi, nutrisi kacang mete dapat mencegah lonjakan gula darah.

Baca juga: Luka Diabetes, Kenali, Tangani, dan Cegah Komplikasinya!

Biji jali atau barley yang seringkali ditemukan dalam minuman maupun bubur ini sebenarnya bisa Anda konsumsi sebagai alternatif karbohidrat. Tingginya kandungan serat dalam biji-bijian utuh ini dapat mencegah peningkatan kadar gula darah secara mendadak.